Manusia adalah makhluk sosial, sehingga sangat susah dipisahkan
dengan politik. Politik bukan hanya soal politik praktis, tetapi ketika
suatu kelompok mencoba mewujudkan keinginan bersamaitupun sudah bisa
diktakan politik secara sederhana.
tak ada peraturan
yang tidak memperbolehkan ilmuwan berplotik praktis, (kecuali para
pegawai negara yang masih aktif).karena hakikatnya semua orang berhak
memilih dan dipilih. Selama eeksistensi mampu ditunjukan pada
masyarakat, kontribusi mampu diberikan bagi bangsa, serta pengabdian dan
kesetiaan utuh kepada negara, haram hukumnya melarang ilmuwan terlibat
dalam zona tersebut.
karena negara tidak hanya
berbicara soal ekonomi dan perdagangan rumit. tetapi energi, sains dan
teknologi juga berada dalam lingkaran negara. ketika hal - hal tersebut
tidak
diserahkan kepada mereka yang berkompetem (baca: ilmuwan) maka apa
jadinya negara ini ? jangan harap bangsa ini bisa segera terlepas dari
"penjajahan" jilid 2.
ilmuwan harus mengambil peran
sesuai dengan porsi yang telah tersedia. lihatlah bagaimana Habibie
mampu mengangkat martabat bangsa dengan sains dan teknologi yang dia
kuasai, hasilnya N-250 menghiasi indah langit Indonesia. membanggakan
dan luar biasa. negara akan berjalan elok dan seirama ketika ia
diserahkan kepada anak bangsa yang kompeten dalam bidangnya.
ahli
sosial dan ekonomi memiliki tempatnya, dan ilmuwanpun memiliki pos yang
harus diisi. shingga tidak ada yang salah jika ilmuwan berpolitik.
mengapa ? karena hanya ilmuwan yang memahami apa yang tidak dipahami
oleh mereka yang bukan ilmuwan.
Tinggal kemabli kepada
niat. apakah hati terpanggil untuk berkontribusi dan benar - benar
sayang negara . atau sekedar ladang nafkah untuk sebuah status sosial ?
Wallahualam
No comments:
Post a Comment