Tidak ada anak SMA yang
memiliki cita – cita menjadi seorang petani
Mendengar kata PETANI saja, yang pertama kali terbayang dalam benak
mereka adalah padi, cangkul, lumpur, dan hidup tidak berkecukupan.
Seringkali petani dianggap
sebelah mata. PETANI dianggap sebagai sebuah profesi yang tidak memiliki
prospek cerah. Sehingga, tidak mampu menjamin masa depan yang bahagia. Sorry,
you are wrong brother ! Di abad 21, patut digaris
bawahi, PETANI itu tidak sama dengan BURUH TANI. Perbedaanya terletak pada
sifat usaha tani yang dilakukan. BURUH TANI berusaha tani dengan bantuan
keluarga, dan hasilnya juga untuk keluarga. Nah kalau PETANI itu berusaha
tani dengan bantuan tenaga orang lain dan hasilnya produksinya dijual untuk memperoleh keuntungan. Jadi lebih bersifat komersil
tani dengan bantuan tenaga orang lain dan hasilnya produksinya dijual untuk memperoleh keuntungan. Jadi lebih bersifat komersil
Jadi jangan heran, kalau untuk
menjadi seorang PETANI yang THE REAL PETANI diperlukan sekolah yang serius dan banyak
pengalaman. Sehingga mampu memaksimalkan potensi – potensi SDA yang ada dengan
baik. Bayangkan, Tongkat sama batu aja bisa tumbuh di pangkkuan Ibu Pertiwi
ini.
Ingat ya, PETANI bukan hanya
soal tanam menanam padi. Tapi PETANI adalah tentang bagiamana mengolah lahan,
memberdayakan SDM yang ada, memasarkan & menjual, dan duduk manis
menikmati
hasil.
PETANI, tidak kalah dengan
DEVELOPER PROPERTI. Target pasar DEVELOPER hanyalah orang – orang kaya yang
gila rumah mewah.
Tapi dunia pasar PETANI
adalah, semua manusia di dunia yang masih butuh hidup dengan pangan.
Tengoklah segelintir petani –
petani hebat yang sukses menjadi THE REAL PETANI. Wildan Mustofa (Pemilik
HIKMAH FARM), Ance Trio Marta, dan masih banyak lagi. Pendapatan mereka sangat
luar biasa.
Masih meremehkan petani ?
pikir lagi.
Sekarang abad 21, PETANI sudah
bukan tentang CANGKUL, tapi kini, PETANI adalah seorang BOS hebat, sukses,
mapan dan BERDASI.
Institut Pertanian Bogor Admisi IPB
Institut Pertanian Bogor Admisi IPB
No comments:
Post a Comment